Sebagaimana kita ketahui bersama, Transformator
atau sering juga disebut trafo
adalah komponen elektronika pasif yang berfungsi untuk mengubah
(menaikkan/menurunkan) tegangangan listrik
bolak-balik (AC). Bentuk dasar transformator adalah sepasang ujung pada
bagian primer dan sepasang ujung pada bagian sekunder. Bagian primer dan
skunder adalah merupakan lilitan kawat email yang tidak berhubungan secara
elektris. Kedua lilitan kawat ini dililitkan pada sebuah inti yang dinamakan
inti trafo. Untuk trafo yang digunakan pada tegangan AC frekuensi rendah
biasanya inti trafo terbuat dari lempengan2 besi yang disusun menjadi satu
membentuk teras besi.
Oil trafo adalah
salah satu bagian dari unit trafo yang berfungsi sebagai isolator dan pendingin
winding / gulungan dalam unit trafo, berfungsi melindungi kontak antar phasa
pada winding unit trafo. Oleh karena itu riwayat pemakaian unit trafo dalam dalam jangka waktu lama mempengaruhi
tingkat ketahanan pada sisi-sisi component unit trafo, seperti packing-packing
seal yang terdapat pada badan trafo maupun sisi bushing TR-400V dan TM-24KV dan
duck linier unit trafo dan dapat pula mempengaruhi ketahanan winding / gulungan
trafo yang akan menimbulkan dengungan
pada badan trafo itu sendiri.
Untuk Menjaga kinerja optimal dan umur dari oil trafo maka diperlukan perawatan berkala (Treatment Purifikasi Oil Trafo). Dengan melakukan perawatan berkala tersebut maka trafo sebagai distibusi utama listrik dapat bekerja lebih optimal.
Selain Treatment Purifikasi Oil Trafo untuk perawatan berkala (Periodic Maintenance) dalam electrical ada juga Infrared Thermograp[hy Service. Infrared thermography adalah suatu system
pemeriksaan NDT ( Non-Destructive Test )
yang menggunakan kamera Infra-merah untuk memeriksa kondisi peralatan listrik
& mekanik pada pabrik-pabrik, industri, pertambangan, gedung bertingkat,
supermall, hospital, bandara, pelabuhan dan fasilitas umum lainnya.
Dengan memonitor suhu temperature pada saat
peralatan M.E beroperasi, kemudian dibandingkan dengan suhu operasi normalnya,
maka akan dapat dianalisis / dideteksi ada tidaknya penyimpangan ( overheating ) yang umumnya merupakan
gejala awal suatu kerusakan peralatan.
Penyebab overheating yang sering dijumpai pad
peralatan M.E ( Listrik & Mekanik )
adalah : Sambungan kabel / busbar / komponen listrik yang kendor atau kotor,
overloading capacitas, pembebanan yang tidak seimbang antara fasa R-S-T,
terjadinya induksi elektromagnetis, overheating pada motor / bearing / engine
genset, kebocoran pipa steam / flange / thermal insulation, dll.
Tujuan utama dari pemeriksaan infrared adalah
mendeteksi secara dini adanya gejala kerusakan pada peralatan-peralatan M.E ( Listrik & Mekanik ) sehingga dapat
mencegah kerusakan yang lebih parah / fatal, baik pada peralatan tsb atau pada
rangkaian (system) secara keseluruhan.