Kamis, 05 September 2019

Treatment Purifikasi Oil Trafo - 0985 2975 4314




Sebagaimana kita ketahui bersama, Transformator atau sering juga disebut trafo adalah komponen elektronika pasif yang berfungsi untuk mengubah (menaikkan/menurunkan) tegangangan listrik bolak-balik (AC). Bentuk dasar transformator adalah sepasang ujung pada bagian primer dan sepasang ujung pada bagian sekunder. Bagian primer dan skunder adalah merupakan lilitan kawat email yang tidak berhubungan secara elektris. Kedua lilitan kawat ini dililitkan pada sebuah inti yang dinamakan inti trafo. Untuk trafo yang digunakan pada tegangan AC frekuensi rendah biasanya inti trafo terbuat dari lempengan2 besi yang disusun menjadi satu membentuk teras besi.

       Oil trafo adalah salah satu bagian dari unit trafo yang berfungsi sebagai isolator dan pendingin winding / gulungan dalam unit trafo, berfungsi melindungi kontak antar phasa pada winding unit trafo. Oleh karena itu riwayat pemakaian unit trafo dalam dalam jangka waktu lama mempengaruhi tingkat ketahanan pada sisi-sisi component unit trafo, seperti packing-packing seal yang terdapat pada badan trafo maupun sisi bushing TR-400V dan TM-24KV dan duck linier unit trafo dan dapat pula mempengaruhi ketahanan winding / gulungan trafo yang akan menimbulkan dengungan 
                                          pada badan trafo itu sendiri. 

Untuk Menjaga kinerja optimal dan umur dari oil trafo maka diperlukan perawatan berkala (Treatment Purifikasi Oil Trafo). Dengan melakukan perawatan berkala tersebut maka trafo sebagai distibusi utama listrik dapat bekerja lebih optimal.

          Selain Treatment Purifikasi Oil Trafo untuk perawatan berkala (Periodic Maintenance) dalam electrical ada juga Infrared Thermograp[hy Service. Infrared thermography adalah suatu system pemeriksaan NDT ( Non-Destructive Test ) yang menggunakan kamera Infra-merah untuk memeriksa kondisi peralatan listrik & mekanik pada pabrik-pabrik, industri, pertambangan, gedung bertingkat, supermall, hospital, bandara, pelabuhan dan fasilitas umum lainnya.

Dengan memonitor suhu temperature pada saat peralatan M.E beroperasi, kemudian dibandingkan dengan suhu operasi normalnya, maka akan dapat dianalisis / dideteksi ada tidaknya penyimpangan ( overheating ) yang umumnya merupakan gejala awal suatu kerusakan peralatan.

Penyebab overheating yang sering dijumpai pad peralatan M.E ( Listrik & Mekanik ) adalah : Sambungan kabel / busbar / komponen listrik yang kendor atau kotor, overloading capacitas, pembebanan yang tidak seimbang antara fasa R-S-T, terjadinya induksi elektromagnetis, overheating pada motor / bearing / engine genset, kebocoran pipa steam / flange / thermal insulation, dll.

Tujuan utama dari pemeriksaan infrared adalah mendeteksi secara dini adanya gejala kerusakan pada peralatan-peralatan M.E ( Listrik & Mekanik ) sehingga dapat mencegah kerusakan yang lebih parah / fatal, baik pada peralatan tsb atau pada rangkaian (system) secara keseluruhan.